Kamis, 27 November 2008

duh...banjir capek deh

Banjir Jakarta yang Sudah Mendarah Daging

Apa itu banjir?

Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.

Apa penyebab banjir ?

Bila di telisik lebih dalam penyebab banjir di Jakarta sangatlah berfariatif, mulai dari tersumbatnya saluran air yang ada di kota itu, sampai kiriman dari wilayah jawa barat seperti bogor. penyebab utama banjir ibu kota adalah daya serap air dan saluran air di DKI Jakarta yang sangat tidak efektif. Sehingga air hujan tidak dapat terserap secara maksimal. Ditambah dengan tata ruang ibukota yang amburadul, seperti pembangunan di daerah resapan air sehingga tidak ada tempat yang dapat di jadikan untuk menampung air yang berlimpah di musim penghujan. Banyaknya vila mewah yang berdiri di daerah hulu profinsi jawa barat yang menjadi daerah resapan air yaitu daerah Puncak, Bogor. Yang telah mengubah fungsi daerah tersebut menjadi tempat pelepas lelah di waktu senggang. Hal ini di perparah dengan banyaknya masyarakat Jakarta yang belum peduli dengan keadaan alam kota Jakarta, seperti membuang sampah sembarangan. Dengan banyaknya masyarakat membuang sampah sembarangan terutama di got atau di sungai,hal itu dapat menyumbat saluran air sehingga pada saat hujan turun air akan mengenang dan tidak dapat mengalir ke daerah yang lebih rendah alhasil terjadilah banjir yang terus menerus, dan menebang pohon sembarangan juga berdampak buruk bagi alam, karena tidak akan ada lagi akar – akar yang menyerap air pada musim penghujan dan menyimpannya sebagai cadangan di meusim kemarau.

Dimana titik rawan banjir di Jakarta?

Banjir memang selalu datang ke Jakarta, tetapi ada beberapa daerah yang selalu di lewati banjir atau sering di sebut daerah langganan banjir. Daerah itu adalah daerah di pesisir (Jakarta Utara seperti Rawa Buaya) jika ada tanggul yang jebol. MH Thamrin, Sudirman, RE Martadinata, DI Panjaitan hingga Gatot Subroto, Cawang, Kampung Melayu, bahkan jalan tol Cengkareng tidak terlepas dari banjir pasang laut karena posisinya yang lebih tinggi dari permukaan laut. Biasanya banjir yang terjadi di daerah tersebut karena daerah itu termasuk dataran rendah, sehingga air hujan dari dataran tinggi dengan mudahnya mengenangi rumah – rumah penduduk dan jalan - jalan yang berada di dataran rendah.

Info Indonesia menerangkan, Jika kita amati topografi Jakarta yang secara sederhana digambarkan di sini, umumnya banjir terjadi karena adanya tanggul/bendungan yang menahan aliran air sehingga tidak mengalir ke laut dan menggenang jadi banjir. Di antaranya Pintu Air Manggarai yang menahan air Kali Ciliwung sehingga air menggenangi wilayah Kalibata, Cawang, dan Kampung Melayu. Di utara ada Tanggul Pantai Indah Kapuk yang menahan air banjir dari jalan Tol Cengkareng di kilometer 24 dan 25.

Dampak bagi masyarakat?

Bila banjir datang masyarakatlah yang terkena imbasnya, mulai dari matrealistis sampai fisik.banyak sekali dampak matrealistis yang harus di tanggung oleh masyarakat yang rumahnya terendam air, dampak yang paling dirasakan masyarakat, mereka harus mengungsi karena tidak adanya tempat untuk menjalani kehidupan sehari – hari seperti memasak, mencuci, menstrika untuk ibu rumahtangga,dan tentusaja mereka membutuhkan tempat untuk beristirahat di tambah dengan hanyutnya atau hilangnya beberapa perabotan rumah tangga yang tidak sempat di selamatkan. Lain lagi dampaknya bagi para pengusaha, karena banjir yang melanda kota Jakarta maka secara otomatis proses produksi mereka tidak berjalan,Banyaknya mesin – mesin yang tidak dapat berfungsi karena PLN yang dengan sengaja mematikan arus listrik, ditambah dengan banyak kariawan yang izin untuk meliburkan diri karena jalanan yang tergenang dan tidak adanya kendaraan yang dapat beroprasi. Bila terus menerus seperti ini banyak investor yang melarikan diri dari Indonesia karena tidak mau menerima kerugian yang di sebabkan oleh banjir yang hampir setiap tahun terjadi. Banyak masyarakat jakarta yang mengeluh karna banyak bibit penyakit yang berdatangan akibat banjir, penyakit yang paling di takutkan oleh masyarakat ibu kota adalah demam berdarah (DBD), selain membahayakan penyakit ini bisa dengan cepat membunuh korbannya karena tidak cepat di tangani oleh pihak medis, selain itu banyak masyarakat yang menderita diare karena susah mendapatkan air bersih dan hanya makan seadanya, penyakit kulitpun tidak mau kalah untuk ikut menyerang masyarakat Jakarta karena banyak masyarakat yang mau tidak mau harus melewati genangan air yang sudah tercemar oleh berbagai macam kotoran. Masyarakat juga mengeluhkan kurangnya bantuan yang di berikan oleh pemerintah kepada korban banjir,seperti bahan makanan, pakaian bersih, air bersih dan obat – obatan serta tempat tinggal sementara yang setidaknya layak huni. Padahal itu amat sangat di butuhkan pada kondisi tersebut apalagi banyak masyarakat yang tidak sempat menyelamatkan harta bendanya dikarenakan arus air yang deras dan dengan cepatnya mengenangi rumah warga.

Apa dampak Banjir Jakarta bagi Indonesia?

Dampak yang dialami bangsa Indonesia amatlah banayak, sebut saja sektor peridustrian, jika banjir melanda Jakarta secara terus – menerus maka jumlah output yang di hasilkan kota Jakarta akan menurun secara drastis dan dengan otomatis akan mempengaruhi jumlah output Negara Indonesia, sehingga jumlah anggaran yang di terima oleh pemerintah dari kota Jakarta akan menurun dan yang lebih parah lagi akan lebih banyak penganguran karena banyak pabrik yang terancam gulung tikar karena mengalami kerugian yang amat besar. Jadi jika pemerintah tidak tanggap terhadap banjir maka akan lebih banyak lagi investor yang takut menanamkan modalnya ke Indonesia karena takut rugi. Tidak hanya itu bila Jakarta banjir secara terus menerus maka pemerintah harus mengeluarkan anggaran untuk penanggulangan korban banjir Jakarta yang seharusnya dana tersebut dapat di alokasikan untuk kepentingan pemerintah disektor lain, seperti sektor pendidikdn atau sebagai tambahan untuk mengurangi hutang luar negri.

Langkah – langkah penangulangan banjir :

Banjir Jakarta dapat di atasi dengan berbagai cara seperti :

1. Menambah daerah resapan air di ibu kota, cara ini dapat di lakukan dengan menggali atau memperdalam dasar sungai, waduk, dan danau yang ada di Jakarta seperti sungai ciliwung , danau sunter dan sungai – sungai lainnya. Atau membangun sebuah tempat yang khusus untuk daerah resapan air.

2. Penanaman hutan kembali atau penghijauan kota, hal ini sangat efektif karena dengan adanya pohon – pohon di kota Jakarta maka air hujan dapat terserap oleh akar – akar pohon, dan membuat cadangan air tanah semakin banyak sehingga tidak akan terjadi penimbunan yang melimpah di musim hujan(banjir) dan kekeringan di musim kemarau.

3. Menyadarkan sebagian besar warga Jakarta untuk tidak membuang sampah sembarangan, seperti di sungai atau di got. Karena hal tersebut dapat menyumbat saluran air dan membuat air tidak dapat mengalir ke laut dengan sempurna.

4. Memperbaiki tata ruang kota Jakarta sehingga tidak ada lagi warganya yang menempati atau membangun tempat tinggal di daerah resapan air.

Bagaimana yang seharusnya dilakukan masyarakat Jakarta?

Banjir di Jakarta dapat di atasi asalkan masyarakat Jakarta sadar betapa perlunya kita bersahabat dengan lingkungan, sehingga hal yang tidak kita inginkan terjadi. Dan tingkat kehidupan masyarakat dapat naik dengan cara memperbaiki kerusakan – kerusakan yang telah terjadi. Sehingga para investor tidak takut untuk menanamkan modalnya di Indonesia khususnya di Jakarta. Bila para investor sudah mau menanamkan modalnya di Indonesia maka akan banyak lapangan pekerjaan yang tersedia dan akan berkurang pengangguran. Jadi bukan hanya banjir saja yang dapat kita atasi tetapi juga kita dapat meningkatkan perekonomian Negara. Seperti pepatah yang menyebutkan sambil menyelam minum air. Tetapi hal ini tidak dapat langsung di wujudkan bila masyarakat Jakarta tidak mengangap melihara lingkungan dapat memberi kita manfaat yang berlimpah.sehingga mulai sekarang marilah kita tanamkan dalam diri kita masing - masing agar cinta terhadap lingkungan. Mulai dari hal kecil saja seperti membuang sampah di tempatnya maka bila setiap warga membuang sampah di tempatnya tidak akan ada lagi got atau saluran air yang tersumbat sehingga pada saat musim hujan tiba, air mengalir dan tidak akan ada lagi air yang mengenangi rumah – rumah dan jalanaan.

5 komentar:

C.B.M.A.H mengatakan...

sudah hujan..banjir...ga ada ojek...heheh...ah cape klo ngomongin banjir mah...sekarang jadi tambah tau deh kenapa jakarta banjir dari artikelnua eni...heheh....thx ya neng eni...hehhehe...jgn lupa komen balasannya di michaelandreas.blogspot.com

AnQghie mengatakan...

sudah jadi daging ya banjirnya...
np ga diqurbanin aj kmrn bu....
hahahaha
kren artikel lo bu..
add n comen gw jg y...
anqghie.blogspot.com

sagitariuz mengatakan...

artikelnya dalem amat sih,,...


ampe2 jakartana nda bsa dipisahin ama banjir

delta mengatakan...

duh...mang jakarta banjir terus ya bu.....



yang sabar yah...

coetcoet mengatakan...

duu .
bnjirr lg .
bnjirr lg .

susahh dee .
tp ulasan na bgus kugg .