Mengapa kita perlu belajar komunikasi?r
1. manusia bersifat etnosentrik ( manusia selalu menganggap dirinya paling baik ) dan persepsi manusia bersifat subjektif ( melihat hanya darii sudut pandangnya sendiri).
2. komunikasi dapat memenuhi kebutuhan kita sebagai manusia komunikasi efektif membuat kita lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih sukses dalam pekerjaan.
3. komunikasi itu rumit, dinamis, dan terkait oleh budaya sehingga kita perlu mempelajarinya secara seksama.
4. kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya bidang informasi & komunikasi
Komunikasi : Arti dan Akar kata
Bahasa latin
Communis : membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan dua orang atau lebih. Akar kata communis adalah communico adalah berbagi,dalam hal ini yang di bagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan.
Dalam bahasa inggris communicate adalah kata kerja yang berarti untuk bertukar pikiran, perasaan & informasi, untuk membuat tahu, untuk membuat sama dan untuk membuat sebuah hubungan yang spesifik.
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan antara komunikator dan komunikan.
Hakikat komunikasi:
Usaha : menggambarkan unsure kesengajaan, adanya motif komunikasi yang menyebabkan seseorang dengan sengaja menyampaikan pesan kepada manusia lain.
Penyampaian pesan : penyampaian pesan dan hanya tentang pesan bukan prilaku lainnya selain penyampaian pesan.
Antar manusia : manusi sebagai komunikan dan komunikator.
Fungsi dan tujuan komunikasi :
Komunikasi social
1. membangun konsep diri ( penilaian seseorang tentang diri kita )
2. aktualisasi diri
3. kelangsungan hidup
4. memperoleh kebahagiaan.
Komunikasi ekspresif ( non. Verbal )
1. penyampaian pesan dan emosi
2. mempengaruhi orang lain
komunikasi ritual
pemenuhan jati diri manusia sebagai individu, anggota komunitas, dan sebagai salah satu unsur alam semesta.
Komunikasi instrumental
1. To infrom ( memberikan informasi )
2. To educate ( memberikan pendidikan )
3. To entertaint ( untuk menghibur )
4. To influence ( untuk mempengaruhi)
Unsur – unsur komunikasi
1. Komunikator ( orang yang menyampaikan pesan )
2. Pesan ( informasi )
3. Komunikan ( penerima pesan )
Beberapa kekeliruan tentang komunikasi :
1. Komunikasi itu mudah, komunikasi adalah kemampuan alami, setiap orang mengetahui apa itu komunikasi dan mampu melakukannya.
2. Keterampilan komunikasi adalah bakat, sifat bawaan, bukan diperoleh karena usaha atau pendidikan.
3. Saya bicara karena itu dengan sendirinya berkomunikasi.
4. Komunikasi terjadi hanya karena saya menghendakinya.
5. Kita membutuhkan lebih banyak komunikasi ( anggapan kuantitas, komunikasi berhubungan dengan kualitas hidup )
6. Makna terdapat pada kata – kata.
7. Komunikasi adalah suatu panasea universal ( obat paling mujarab untuk menyelesaikan semua masalah )
Tiga konseptualisasi komunikasi
1. Komunikasi sebagai tindakan satu arah maksudnya dalam komunikasi ini bersifat linier, dan di sengaja,serta tidak ada feed back dari komunikan. Biasanya dipakai saat berpidato dan penyuluhan masal.
2. Komunikasi sebagai interaksi maksudnya didalam komunikasi ini sudah mulai ada feed back dari komunikan tetapi feed back bersifat terlambat dan komunikasi ini disengaja. Contohnya ketika seseorang menonton televisi lalu ia ingin mengomentari tayangan yang ada di televise tersebut, maka respon yang ingin di sampaikan tidak dapat langsung di tangapi tetapi harus melalui proses terlebih dahulu.
3. Komunikasi sebagai transaksi maksudnya dalam komunikasi ini tidak di ketahui kapan mulainya dan kapan berakhirnya, dalam komunikasi ini tidak hanya sebatas kata – kata ( verbal ) melainkan tindakan ( non.verbal ),feed back bersifat langsung karena komunikator dan komunikan langsung bertemu ( bertatap muka ).
Komponen – komponen komunikasi
1. Komunikator
2. Komunikan
3. Encoding ( tindakan menghasilkan pesan ) & Decoding ( tindakan menerima pesan )
4. Pesan
5. Saluran atau media
6. Feed back ( tanggapan komunikan terhadap pesan yang disampaikan komunikator )
7. Noise atau gangguan
A. Gangguan fisik ( sifatnya teknis : berisik)
B. Gangguan psikologis ( ditimbulkan akibat prasangka & bisa pada sumber dan penerima)
C. Gangguan semantic ( ketika pembicara dan pendengar member arti yang berlawanan )
8. Efek ( apa yang terjadi pada penerima setelah menerima pesan tersebut)
Kongnitif ( penambahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu)
Afektif ( perubahan sikap )
Konatif
9. Lingkungan
a. Fisik, ruangan atau bangsal dimana komunikasi berlangsung
b. Sosial psikologis, tata hubungan status diantara mereka yang terlibat
c. Temporal, mencakup waktu dalam sehari maupun waktu dalam hitungan sejarah dimana komunikasi berlangsung.
Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan – hubungan yang di peroleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Persepsi adlah inti komunikasi, sedangkan penafsiran ( interpetasi) adlah inti persepsi , yang identik dengan penyandian balik (decording) dalam proses komunikasi.
Persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada diluarsana.
Persepsi dikatakan inti komunikasi karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi secara efektif. Kita bergantung pada persepsi dalam hampir semua aspek kehidupan sehari – hari.cara kita memahami orang lain akan menentukan jenis dan kualitas komunikasi kita dengan orang lain. Persepsi yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lainnya.
Proses persepsi
1. Terjadinya stimulasi alat indra ( sensory stimulation ), alat – alat indra distimulasi. Contoh mencium parfum, dan mendengar musik.
2. Stimulasi terhadap alat indra di atur, proksimitas ( kemiripan ) dan kelengkapan (closure).
3. Stimulasi alat indra di tafsirkan – di efaluasi, selain di dasarkan pada rangsangan luar, juga di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, system nilai, keyakinan, keadaan fisik, emosi.
Proses yang mempengaruhi proses persepsi:
1. Efek halo, kesan pertama begitu menentukan dan kesan ini susah sekali di ubah.
2. Ramalan yang terpenuhi dengan sendirinya, terjadi ketika kita membuat perkiraan atau merumuskan keyakinan yang menjadi kenyataan karena kita meramalkan dan bertindak seakan – akan itu benar.
3. Aksentuasi perceptual, membuat kita melihat apa yang kita harapkan dan kita inginkan. Hal – hal yang mempengaruhi persepsi, contohnya sahabat kita salah tapi tetap di bela karena kita sudah cocok.
4. Kosistensi, orang yang kita sukai memiliki karakteristik yang positif, sedangkan musuh ( orang yang tidak kita sukai ), berarti memiliki karakteristik yang negative.
5. Stereotif , yaitu mengeneralisasikan orang – orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam suatu kelompok. Contoh, kelompok ras, kelompok etnik, kelompok pekerjaan , kelompok profesi dan orang dengan penampilan fisik tertentu.